Just another Telkom University Student Blog site

Category: Communication Science

Explained about all of science communication.

Abstrak

Instagram Stories sebagai Salah Satu Imperialisme Budaya Baru

Oleh,

Ghinaarafah Phrasajid putri, Kurniati Putri Haeirina, Nur Aini

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Bisnis

Universitas Telkom, Bandung.

ghinarafah@gmail.com, kurniatiph@gmail.com, nurainikom@gmail.com

ABSTRAK

Di era modern ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Banyak masyarakat yang telah memahami bahkan menggunakan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.  Salah satu teknologi tersebut adalah fitur “Instagram Stories” atau yang biasa disebut dengan “Snapgram” yang ada didalam aplikasi Instagram. Fitur ini memungkinkan para pengguna untuk membagikan berbagai kegiatan yang sedang dilakukan. Pada masa kini, kapanpun dan dimanapun banyak ditemukan masyarakat yang tidak bisa terlepas dari telepon genggamnya karena sedang sibuk mengabadikan berbagai momen yang dianggap menarik untuk dipublikasikan kepada pengguna akun lainnya. Tanpa disadari, hal tesebut membentuk budaya baru dimana fitur tersebut digunakan untuk menunjukan eksistensi diri. Dengan begitu fitur “Instagram Stories” ini sendiri secara tidak langsung sudah memberikan impact  besar terhadap gaya hidup masyarakat global, sehingga mereka merasa teknologi khususnya fitur snapgram merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk imperialisme budaya (cultural imperialism) dimana ini merupakan bagian dari industri budaya, dan dalam hal ini insta stories dianalogikan sebagai mesin pencetak budaya baru. Masyarakat seakan-akan “dijajah” oleh budaya baru melalui aplikasi instagram dengan fitur Insta Stories ini, karena masyarakat merasa bahwa mereka harus tetap up to date dalam mengikuti perkembangan zaman atau yang biasa disebut trend. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Imperialsme Budaya yang menjelaskan tentang hegemoni budaya dari negara-negara industri yang kemudian membentuk suatu kebudayaan baru dalam dunia sosial. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi secara langsung dan mewawancarai beberapa sampel yang merupakan pengguna aplikasi tersebut. Kata kunci : Imperialisme budaya, Instagram, Insta Stories, Industri Budaya

Apasih Ilmu Komunikasi itu?

Kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Segala hal yang kita lakukan, dalam tujuan apapun, tentu memerlukan proses komunikasi. Proses menyampaikan pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media atau cara hingga akhirnya menimbulkan suatu efek atau timbale balik, mungkin terlihat begitu sederhana. Namun, apa sih yang sebenarnya dipelajari di dunia komunikasi ini?
Seiring dengan berkembangnya zaman, waktu dan teknologi yang kian pesat, tentu segala unsure hidup kita menerima banyak pengaruh dari hal – hal baru. Hal – hal baru tersebut tentu mempengaruhi cara kita berkomunikasi. Cara berkomunikasi manusia jaman purba, jaman 90-an, dan saat ini, tentu berbeda – beda bukan? Nah, dengan menjunjung tinggi modernitas, studi Ilmu Komunikasi terus menjadi bidang ilmu yang kritis untuk selalu menyajikan strategi yang tepat untuk menyampaikan suatu pesan, tergantung pada konteksnya, unsurnya, hingga isi pesannya.
Seperti yang kita ketahui, studi Ilmu Komunikasi memiliki cabang yang cukup banyak. Broadcasting, jurnalistik, public relations, advertising, manajemen media, komunikasi pemasaran, komunikasi massa, komunikasi bisnis, dan masih banyak lagi. Biasanya, bila kita memilih salah satu dari cabang Ilmu Komunikasi tersebut, kita juga paham akan cabang – cabangnya yang lain. Namun, pada cabang Ilmu Komunikasi yang kita pilih itulah kita akan menjadi ahli di dalamnya. Lantas, apa saja sih, prospek kerja lulusan Ilmu Komunikasi dengan gelar S.Ikom ini? Yuk, kita simak bersama – sama.
1. Broadcaster / Tenaga di dunia penyiaran
Menjadi produser, sutradara, reporter, copy writer dan lain – lain yang terlibat dalam dunia penyiaran, adalah salah satu prospek kerja yang paling empuk dari dunia Ilmu Komunikasi.
2. Jurnalis
Jurnalistik adalah bagian dari Ilmu Komunikasi. Studinya yang mempelajari bagaimana mengemas suatu berita menjadi sebaik mungkin untuk dapat disebarkan ke masyarakat luas, merupakan salah satu bentuk bagaimana seseorang dapat menyampaikan pesan secara efektif melalui suatu media.
3. Announcer dan presenter
Kemampuan menyampaikan pesan dengan baik dan dapat menarik perhatian khalayak, tentu menjadi bagian yang dipelajari oleh lulusan Ilmu Komunikasi. Kemampuan tersebut pun sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang announcer atau penyiar radio, hingga menjadi seorang presenter di televisi, baik untuk acara olahraga, berita resmi, gossip, dan lain – lain.
4. Public Relations Officer atau Hubungan Masyarakat
Mewakili perusahaan dalam setiap waktu, menjaga nama baik perusahaan serta mewujudkan hubungan yang harmonis pada seluruh klien perusahaan, menjadi tugas besar dari seorang Public Relations atau humas. Ya, profesi Public Relations juga menjadi prospek kerja yang sangat menjanjikan bagi lulusan Ilmu Komunikasi.
5. Marketing Communications
Lulusan Ilmu Komunikasi juga bisa menjadi orang yang duduk manis di kantor, menyusun dan merancang strategi – strategi komunikasi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Ya, menjadi marketing communications tidak semata – mata mengedepankan unsure pemasaran dari ilmu bisnis saja. Lulusan Ilmu Komunikasi diharapkan dapat mejadikan pemasaran menjadi lebih efektif dan menarik, salah satunya dengan menyusun strategi komunikasi yang tepat dilihat dari segmentasinya, bagaimana pesannya, apa medianya dan mau seperti apa tujuan yang diharapkan. Hal ini tentu menantang bagi siapapun yang menjalaninya.

© 2024 ghinaarafah's blog

Theme by Anders NorenUp ↑